LAPORAN
PRAKTIKUM
“
KALOR PEMBAKARAN”
Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktikum
Mata
Kuliah : Kimia Dasar 2
Dosen
Pengampu : Kartimi M.Pd
Disusun
oleh :
FATIKAH
RAHMA DEWI
NIM
: 14111610017
Kelompok
I
Tarbiyah/IPA
Biolgi-B/2
Asisten
Praktikum :
1. Dewi
Fortuna
2. Ahmad
Khaerudin
KEMENTRIAN
AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH
NURJATI
CIREBON
2012
KALOR PEMBAKARAN
I.
TUJUAN
Menentukan nilai dari pembakaran pada lilin dan
spirtus.
II.
DASAR
TEORI
Kalor pembakaran adalah kalor yang dilepaskan atau
diserap oleh pembakaran 1 mol unsure atau senyawa diberi symbol ∆Hc
(C=Combustion).
Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh
suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya.
Kalor berbeda dengan suhu, karena suhu adalah ukuran dalam satuan derajat
panas. Kalor merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap
maupun dilepaskan oleh suatu benda.
Kalor didefinisikan sebagai sebagai energy panas
yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang
dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika
suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar. Begitu juga
sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit. Dari hasil
percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya suatu kalor yang dibutuhkan
suatu benda(zat) bergantung pada 3 faktor yaitu massa zat, jeni zat(kalor
jenis), perubahan suhu (purnomo 2008).
Reaksi suatu zat
dengan oksigen disebut reaksi pembakaran.
Zat yang mudah terbakar adalah unsur karbon, hidrogen, belereng, dan
berbagai senyawa dari unsur tersebut.
Pembakaran dikatakan sempurna apabila :
Ø
Karbon (C) terbakar menjadi CO2
Ø
Hidrogen
(H) terbakar menjadi H2O
Ø
Belereng
(S) terbakar menjadi SO2
III.
ALAT
DAN BAHAN
A.
Alat
1.
Neraca
Ohaus
2.
Gelas
kimia
3.
Thermometer
4.
Kaki
tiga
5.
Statif
B.
Bahan
1.
Lilin
2.
Bunsen
3.
Korek
api
4.
Air
IV.
PROSEDUR KERJA
Kalor pada pembakaran lilin.
1.
Massa lilin ditimbang
2.
Pada gelas kimia diisi dengan 50 ml air.
3.
Diukur suhu awal air dengan thermometer (t1).
4.
Rangaki alat seperti pada gambar.
5.
Dinyalakan lilin.
6.
Diukur suhu air dengan thermometer
hingga suhu melebihi 20oC dari suhu awal air (t2 ).
7.
Pada
alat suhu air telah mencapai kenaikan 20oC,
lilin segera dimatikan.
8.
Lilin setelah pembakaran ditimbang
Kalor pada pembakaran spirtus.
1. Ditentukan
massa spirtus.
Massa spirtus = 188-123,8
= 64,2
gram
2. Pada
alat dirangkai seperti pada percobaan yang pertama dengan menggunakan
pembakaran spirtus.
3. Ditentukan
suhu awal pada air. Suhu air pertama = 280C
4. Dinyalakan
spirtus pada bunsen.
5. Diamati
suhu air tunggu hingaa 500C
Suhu air kedua = 500C
6. Ditimbang
kembali masa spirtus setelah pembakaran.
Massa spirtus kedua =
183-123,8 = 59,2 gram
Rumus spirtus = C4H10
V.
HASIL
PENGAMATAN
Diketahui
:
a) Massa
lilin awal = 19 gram
b) Massa
kalor jenis air = 41,8 gram
c) Massa
air = 200 ml
d) Massa
lilin setelah dibkar massa air = 16,2 gram
e) Suhu
awal air = 280C
f) Suhu
akhir air = 500C
g) Mr
lilin = 352
h) Mr
spirtus = 58
1.
Mencari
kalor pembakaran lilin
Lilin = C25H52
Mr = 352
q = m . c . ∆t
= 200 . 4,184 . 22
=
18,409 joule
2.
Mencari
panas yang dilepaskan lilin
Gram
lilin = Mawal – Makhir
= 19 – 16,2
= 2,8
=
= 0,007
=
7.10-3
=
= 2,629 joule
3.
Mencari
kalor pembakaran spirtus
Spirtus
= C4H10
Mr
= 58
q = m . c . ∆t
= 200 . 4,184 . 22
= 18,409 joule
4.
Mencari
panas yang dilepaskan spirtus
Gram spirtus =
Mawal – Makhir
= 64,2 – 59,2
= 5
=
=
0,086
mol
= 86.10-3 mol
=
=
214058 joule
=
214,058 Kj
VI.
PEMBAHASAN
Dari hasil praktikum dan analisis data diatas, yang
dilakukan pada praktikum kalor pembakaran pada spirtus dan lilin. dengan
penentuan mencari kalor pembakaran pada lilin dan kalor pembakaran pada
spirtus. Pada kalor pembakaran lilin dicari massa lilin awal sebelum pembakaran
dengan cara ditimbang, kemudian rangkai alat dengan disiapkan volume air dengan
200 ml air, dan ukur suhu awal air dengan thermometer kemudian nyalakan lilin
dengan diukur juga kenaikan suhu yang terjadi pada kalor pembakaran lilin
hingga 500C dan timbang lilin setelah selesai pembakaran. Dan
dihasilkan nilai kalor pembakaran lilin sebesar 18,409 J dengan menggunakan
rumus q= m. c . ∆T, pada harga kalor yang dilepaskan lilin sebesa 2,629 KJ ,
kalor yang dilepaskan pada satu mol.
Kemudian pada kalor pembakaran spirtus, ditentukan
massa spirtus dengan cara ditimbang sebelum terjadi pembakaran, massa spirtus
64,2 gram. Rangkai alat seperti pada percobaan pertama, dengan lilin diganti
menggunakan pembakara spirtus dan tentukan suhu awal pada air dengan suhu 280C
kemudian amati perubahan suhu yang terjadi sampai 500C. setelah itu
ditimbang kembali massa spirtus yang setelah pembakaran dengan nilai 59,2 gram.
Dengan rumus spirtus C4H10.
Pada proses kalor pembakaran lilin dan kalor
pembakaran spirtus terjadi peristiwa kalor yang dilepaskan atau diserap dalam
pembakaran. dimana pada kalor pembakaran
spirtus terjadi pembakaran kalor yang cepat dikarenakan massa spirtus lebih
besar dari massa lilin. Dan begitu pula sebaliknya pada kalor pembakaran lilin
dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk melepaskan pembakaran. Dan dihasilkan
perbedaan nilai dari masing-masing tiap kalor pembakaran dimana harga kalor
pembakaran yang dilepaskan pada spirtus adalah 214,958 KJ.
VII.
KESIMPULAN
1. Percobaan
pertama, pada kalor pembakaran lilin dapat disimpulkan, dengan pelepaan dalam
satu mol kalor, membutuhkan kalor sebanyak 2,629 Joule. Dengan memanaskan 200
ml air.
2. Percobaan
kedua, pada kalor pembakaran spirtus dapat disimpulkan, terjadi pelepasan kalor
dalam satu mol dengan membutuhkan 214,058 KJ, untuk memanaskan 200 ml air agar
terjadi kenaikan suhu menjadi 500C.
DAFTAR
PUSTAKA
Ø Sudarmo unggul.2007. ” kimia”. Ciracas Jakarta : PT. Phibeta aneka gama.
Ø http : // www.chem-is-try.org/materi kimia / termokimia.
Ø Tim
kimia dasar. 2009. Penuntun praktikum kimia dasar 2. Surabaya : jurusan kimia
FMIPA UNESA.
Ø Purba, Michael.
2006. Kimia. Jakarta : Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar